Isolasi Dan Purifikasi Protein Ikat Folat Dari Air Susu Ibu

Air susu ibu (ASI) merupakan cairan yang disekresikan oleh kelenjar payudara ibu menyusui. ASI dikatakan sebagai sumber nutrisi terbaik bagi bayi. ASI adalah cairan biologis yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. ASI manusia mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, enzim pencernaan dan hormon. Selain nutrisi ini, ASI kaya akan sel imun, termasuk makrofag, stem cell, antibodi dan banyak molekul bioaktif lainnya. Beberapa molekul bioaktif ini berasal dari oligosakarida dan lipid, sementara yang lain diturunkan dari protein.[1–3]

Protein utama dalam ASI adalah kasein dan whey. Kasein menggumpal dengan adanya asam lambung, sementara whey tetap sebagai cairan dan lebih mudah dicerna. Rasio whey/kasein dalam ASI berfluktuasi antara 80/20 sampai 50/50. Selain whey dan kasein, dalam ASI terdapat banyak protein lain yang memiliki peran sebagai molekul bioaktif. Salah satu protein tersebut yang penting bagi bayi adalah protein ikat folat.[1,4,5]

Protein ikat folat (folate binding protein, FBP) merupakan salah satu protein yang terdapat dalam susu, baik susu sapi, susu kambing maupun ASI (air susu ibu). Selain dalam susu, FBP juga terdapat dalam plasma, membran sel intestinal, plasenta, cairan serebrospinal dan sel kanker. FBP juga terdapat di dalam daun tumbuh-tumbuhan. Di dalam susu FBP terdapat dalam bentuk berikatan dengan asam folat atau dalam bentuk bebas sebagai partikel. Di daun Arabidopsis, FBP terdapat dalam bentuk terikat dengan asam folat. FBP pertama kali ditemukan dalam susu sapi pada tahun 1967 oleh Ghitis. Pada tahun 1969, FBP dapat diisolasi dari susu sapi dan ASI. Selain itu, FBP dapat diisolasi dari berbagai sel seperti sel intestinum, sel plasenta dan sel kanker. Kadar FBP di dalam susu sekitar 160-250 nmol/L.[6–10]

Protein ikat folat merupakan suatu keluarga protein yang terdiri dari folate receptor atau FBP dan folate reduced carrier (FRC). Kedua jenis protein tersebut sebagian besar berperan pada membran sel sebagai transportasi folat. Pada membran sel intestinal, RF/RFC berperan sebagai reseptor untuk penyerapan asam folat. Sedangkan dalam sistem transportasi plasma, FBP bersama dengan albumin berperan sebagai pembawa asam folat ke seluruh sel. Keberadaan FBP/FR atau FRC menjamin ketersediaan asam folat dalam tubuh.[8,11–13] FBP merupakan suatu glikoprotein. Sekitar 20% FBP mengalami glikolasi. Glikolasi pada FBP berperan melindungi FBP dari proses pencernaan proteolitik dalam lambung. Pada kambing yang baru lahir, FBP terbukti dapat menoleransi pH lambung yang rendah dan dapat menghindari proteolisis. FBP ASI mungkin sama stabilnya pada bayi manusia. Percobaan menggunakan sel usus tikus telah menunjukkan bahwa penyerapan folat lebih tinggi sebagai kompleks dengan FBP daripada dalam bentuk bebas. Hal tersebut menunjukkan bahwa FBP dapat memfasilitasi penyerapan folat. FBP juga dapat mengatur pelepasan dan penyerapan folat di usus halus untuk memungkinkan pelepasan dan penyerapan folat secara bertahap yang dapat meningkatkan pemanfaatan jaringan.

Penulis :

  1. dr. Subandrate, M.Biomed
  2. Dr. dr. Mgs. M. Irsan Saleh, M.Biomed
  3. Dr. drg. Dwirini Retno Gunarti, MS
  4. Prof. Hermansyah, S.Si, M.Si, PhD

Editor : dr. Subandrate, M.Biomed

Penerbit :
UPT. Penerbitan dan Percetakan Universitas Sriwijaya I Jalan Sriwijaya Negara, Bukit Besar, Palembang 30139 Telp 0711-360969 I Email: unsri.press@yahoo.com, penerbitunsri@gmail.com Website: www.unsripress.unsri.ac.id

Cetakan Pertama :November 2022

Leave a Reply

Your email address will not be published.

9 + seventeen =