Pengendalian Hayati Patogen Tanaman Dengan Mikroorganisme AntagonisEdisi Revisi I

Studi tentang mikrobiologi pertanian terus berkembang, salah satu area yang sangat menarik adalah Pengendalian hayati patogen tanamandengan memanfaatkan mikroorganisme antagonis.  Explorasi dan penelitian tentang pengendalian hayati terhadap patogen tanaman menjadi perhatian pemerintah dan industri pestisida sejak tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan dan bahaya residu pestisida meningkat, khususnya untuk komoditi pertanian yang bebas bahan beracun pestisida.

Penggunaan pestisida yang terus menerus dan intensif mengakibatkan banyak sekali efek samping yang membahayakan kesehatan manusia dan  hewan. Para produsen juga dirugikan karena negara pengimporbiasanyaakan menolak produk-produk yang mengandung residu pesitisda seperti  komoditi teh dan sayuran. Penggunaan pestisida juga dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan, yang tidak hanya dapat menimbulkan polusi baik di udara, tanah dan air, tetapi penggunaan pestisida juga dapat membunuh mikroorganisme bukan sasaran khususnya mikroorganisme antagonis dan saprofit yang sangat berguna dalam menjaga keseimbangan populasi mikroorganime di alam.

Sehubungan dengan hal tersebut, ahli penyakit tanaman harus terus mengembangkan pengendalian  yang aman, efektif dan kompetitif terhadap pengendalian pestisida tersebut, serta dapat mendukung pengendalian penyakit tanaman secara terpadu atau saat ini dikenal dengan pengelolaan tanaman sehat. Pengendalian hayati merupakan alternatif pengendalian yang potensial untuk tujuan tersebut. Karena pengendalian hayati aman terhadap kesehatan manusia dan ramah bagi lingkungan dan dapat mendukung pengelolaan penyakit tanaman secara berkelanjutan.

Pengendalian hayati juga merupakan kunci keberhasilan pengembangan system pertanian organik yang saat ini semakin dibutuhkan masyarakat modern. Ilmu Pengendalian hayati patogen tanaman sudah cukup lama berkembang, pertama kali aplikasi secara langsung agensia pengendalian hayati terhadap penyakit tanaman dilakukan pada sekitar tahun 1920an. Kemudian dilanjutkan dengan Simposisum pertama yang berhubungan dengan pengendalian hayati yang dilakukan di University of Californiadi Berkeley, USA padatanggal 7-13 April 1963 yang dihadirioleh 24 negaradan 309 peserta, denganmengeluarkan proceeding dengan judul Ecology of Soil-Borne Plant pathogens, Prelude to Biological Control, dimana Simposium ini menjadi inspirasi bagi perkembangan pengendalian hayati selanjutnya. Sampai tahun 1971 Pengendalian Hayati Patogen Tanaman masih dianggap sebagai Mission Impossible, hal ini dapat dilihat hasil pertemuan tahunan ke 63 di Amerika, yang dipublikasi Edisi khusus di Jurnal Soil biology and Biochemistery dengan judulBiological Control of Soil-borne Pathogen-Mission Impossible ?. Jurnal ini yang memicu ahli penyakit tanaman untuk terus melakukan riset yang berhubungan dengan pengendalian hayati pathogen tanaman Selanjutnya setelah itu berbagai buku, symposium tentang Pengendalian hayati terus berkembang sampai saat ini, hampir setiap pertemuan ilmiah asosiasi penyakit tanaman di seluruh dunia, banyak ditemukan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan pengendalian hayati. Buku referensi ini merupakan edisi revisi 1 dari buku sebelumnya dengan judul yang sama dengan penambahan Bab 9, yaitu tentang  Pengendalian Hayati Penyakit Pasca Panen. Topik ini sangat penting, mengingat pengendalian penyakit pascapanen biasa dilakukan dengan penyemprotan pestisida, sementara penggunaan pestisida terhadap buah-buahan dan sayuran yang biasanya dikonsumsi segar oleh manusia mempunyai resiko yang sangat tinggi bagi  kesehatan khususnya resiko penyakit kronis residu pestisida yang bersifat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker dan tumor. Untuk itu, ahli penyakit tanaman harus memikirkan pengendalian yang aman terhadap penyakit pascapanen, sehingga topik Pengendalian hayati penyakit pascapanen menjadi sangat penting dan perlu dimasukkan dalam buku ini. Bab 9 ini ditulis dari hasil rivew publikasi para peneliti di seluruh dunia yang berhubungan dengan pengendalian hayati penyakit pascapanen yang berisi tentang pentingnya penyakit pascapanen, Secara umum Bab 9 ini membahas tentang pentingnya pengendalian hayati pascapanen, bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi dan interaksi patogen/antagonis/inang/mikroorganisme lain dalam pengendalian hayati penyakit pascapanen, antagonis potensial sebagai  agen pengendalian hayati, bagaimana mekanismenya, kemudian aplikasi dan pengendalian terpadu pengendalian hayati penyakit pascapanen dan prospek pengendalian hayati penyakit pascapanen

Penulis :

  1. Prof. Dr. Ir. Ahmad Muslim, M. Agr.
  2. Prof. Dr. Ir. Suwandi, M.Agr.

Penerbit :

UPT. Penerbit dan Percetakan
Universitas Sriwijaya 2022
Kampus Unsri Palembang
Jalan Srijaya Negara, Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-360969
email : unsri.press@yahoo.com, penerbitunsri@gmail.com
website : www.unsri.unsripress.ac.id

Leave a Reply

Your email address will not be published.

5 × three =